Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mengandung Pesan Penuh Makna

Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mengandung Pesan Penuh Makna

Menceritakan cerita pengantar tidur kepada seorang anak adalah kebiasaan yang udah tersedia sejak ratusan, atau kemungkinan ribuan th. lalu, dan itu masih jadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari banyak keluarga.

Meskipun kelihatannya ringan untuk menceritakan kisah sederhana, kalau Anda detil memperhatikannya, Anda dapat segera paham bahwa itu sanggup jadi pengaruh yang kuat pada anak-anak dan sanggup punyai berbagai manfaat yang luas.

Salah satu manfaat paling utama berasal dari sharing dongeng anak sebelum saat tidur bersama dengan adalah sanggup menolong membangun kebiasaan yang mengakibatkan mereka siap untuk tidur.

Secara biologis, manusia adalah makhluk kebiasaan yang paling nyaman ketika punyai kerangka kerja yang sanggup diandalkan oleh jam tubuh kita. Ketergantungan ini lebih mutlak bagi anak-anak gara-gara mereka tidak sanggup beradaptasi layaknya orang dewasa.

BACA JUGA:
10 Makanan untuk Ibu Menyusui supaya Bayi Cerdas, Mudah Dibuat
7 Ciri Anak Orang Kaya yang Jarang Disadari, Salah Satunya Mudah Meminjamkan Uang
Memastikan bahwa Anda membacakan dongeng anak sebelum saat tidur tiap tiap malam sanggup menolong memperkuat kerangka itu bersama dengan memberi otak mereka sinyal mutlak untuk bersiap-siap untuk istirahat.

Sebuah dongeng juga sanggup punyai pengaruh emosional yang positif pada tidur. Jika anak-anak Anda benar-benar nikmati dongeng tersebut, itu kemungkinan keliru satu yang menarik berasal dari hari mereka, jadi mereka lebih condong menantikan waktu tidur.

Berikut lebih dari satu dongeng anak sebelum saat tidur yang sanggup dibacakan kepada si anak: cerita dongeng sebelum tidur

Pada suatu hari, tersedia seekor semut yang sedang berjalan-jalan melacak makan di pinggir sungai. Seperti biasa, dia berlangsung bersama dengan riang dan gara-gara tidak cukup hati-hati tiba-tiba ia terjatuh ke dalam sungai. Arus sungai menghanyutkannya, semut itu timbul tenggelam dan kelelahan berusaha untuk menepi tetapi tidak berhasil.

Seekor burung merpati yang kebetulan bertengger di ranting pohon yang melintang di atas sungai menyaksikan semut yang hampir tenggelam dan merasa iba. Burung merpati ini memetik daun dan menjatuhkannya didekat semut. Semut merayap naik ke atas daun dan akhirnya berhasil menyelamatkan dirinya bersama dengan perlindungan daun tersebut, mendarat di pinggir sungai.

Tidak lama kemudian, sang semut menyaksikan seorang pemburu burung sedang mengendap-endap berusaha mendekati burung merpati yang udah menolongnya tadi. Semut paham bahaya yang membayangi merpati yang baik tersebut, segera berlari mendekati pemburu, dan menggigit kaki sang pemburu.

Pemburu itu kesakitan dan terkejut, mengibaskan ranting yang tadinya dapat digunakan untuk menangkap burung. Burung Merpati paham keberadaan pemburu yang repot mengibas-ngibaskan ranting kesakitan. Akhirnya sang burung pun terbang menyelamatkan dirinya.

Dongeng Biji Pohon Oak Dan Labu (Jean de La Fontaine)

ilustrasi labu©Shutterstock.com/Dasha Petrenko

Seorang petani yang tinggal di desa suatu waktu berpikir berkenaan besarnya sebuah labu dan kecilnya batang dimana labu berikut tumbuh.

BACA JUGA:
Merasa Aneh bersama dengan Rasa Airnya, Wanita Ini Temukan Hal Tak Terduga di Dalam Dispenser
Potret Terkini Nenek Cantik Puspa Dewi, Kini Berusia 55 Tahun dan Tetap Awet Muda
“Apa yang Tuhan pikirkan kurang lebih ya?” katanya pada diri sendiri. “Tuhan kemungkinan menumbuhkan labu berikut di batang yang tidak cukup sesuai. Seandainya saya yang menciptakan labu ini, saya dapat menumbuhkan dan menggantungnya di pohon oak. Seharusnya di sanalah daerah yang tepat. Buah yang besar, sepantasnya berasal berasal dari pohon yang besar! sayang sekali!” katanya kepada diri sendiri.

“Sebagai contoh, biji pohon oak ini, yang sekecil jari tangan saya, seharusnya digantungkan pada batang labu yang kurus ini.”

Karena benar-benar banyak berpikir dan berangan-angan, petani berikut jadi mengantuk dan berbaring di bawah pohon Oak, dan tidak berapa lama kemudian, dia tertidur bersama dengan pulas.

Saat itulah sebuah biji pohon oak jatuh pas di atas hidungnya. Petani itu terperanjat dan terbangun berasal dari tidurnya sambil mengusap hidungnya yang kesakitan dan mengeluarkan darah.

BACA JUGA:
Duka Tragedi Kanjuruhan, Suporter PSMS Medan Gelar Aksi Doa Bersama ‘Seribu Lilin’
36 Kata-Kata Berduka Cita untuk Teman dan Keluarga, Penuh Doa
“Aduh.. aduh..!”teriaknya, “Hidungku berdarah, bagaimana seumpama suatu hal yang lebih berat jatuh berasal dari pohon ini dan menimpa kepala saya; bagaimana seumpama biji pohon oak ini adalah sebuah labu? Saya tadinya meragukan ciptaan-Nya, sekarang saya udah paham sepenuhnya bersama dengan sempurna.”

Lalu sang Petani itupun memuji dan bersyukur kepada Tuhan sambil berlangsung pulang ke rumahnya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *